Posted by : Brilian Listiana Visi 21 Jul 2012

Ini adalah salah satu note yang ku sukai, note yang pernah dibacakan oleh sahabat sekaligus saudari ku, ketika aku sedang gundah dan futur. Kira-kira beginilah isinya

Assalamu'alaikum waramatullah wabarakatuh
Apa kabarnya imanmu hari ini?
Sudahkah harimu diawali dengan syukur? Karena dapat kembali menatap fananya hidup ini.
Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam.

Wahai calon suamiku, tahukah engkau Allah sangat mencintaiku dengan dasyatnya?
Disini aku  ditempa untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak, meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi namun kini kurasakan diri ini lebih baik.

Kadang aku bertanya-tanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat di hatiku, bagian terapuh dari diriku. Namun kini kutahu jawabannya..
Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingatNya, kembali mencintaiNya.
Ujian demi ujian insya Allah membuat ku lebih tangguh sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga memiliki aku dihatimu.

Calon suamiku,
Entah darimana dirimu sekarang, tapi aku yakin Allahpun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh, sehingga akupun bangga memilikimu kelak.
Apa yang kuarap darimu adalah keshalihan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, maka hanya kesia-siaan dan kekecewaan yang akan kau dapati.

Aku masih haus akan ilmu, namun berbekal ilmu yang ada saat ini aku berharap dapat menjadi istri yang mendapat keridhoan Allah dan dirimu, suamiku..

Wahai calon suamiku...
saat aku masih menjadi asuhan ayah bundaku, tak lain do'aku agar menjadi anak yang sholeha agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat kelak. Namun, nanti setelah menjadi istrimu, aku berharap menjadi pendamping yang sholeha agar kelak di syurga cukup aku yang menjadi bidadari dan pendampingmu yang shaleha.

Aku ini pencemburu berat, tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai, aku rela. Aku berharap bagitu pula dirimu.
Aku yakin, kau lah yang kubutuhkan meski bukan yang kuharapkan.

Calon suamiku yang di rahmati Allah,
Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubuk derita. Karena disitulah markas da'wah kita dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta kasih.

Ketika kelak lahir generasi penerus da'wah islam dari pernikahan kita, bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah ta'ala.

Bunga akan indah pada waktunya, yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri sebaik-baiknya. Bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.
Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik tapi setidaknya bisa menjadi yang terbaik di sisimu kelak...

Calon suamiku, inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang "Tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata". Itulah yang kini kuhadapi.
Kelak saat kita tengah bersama maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Bersabarlah calon suamiku, do'aku selalu agar Allah memudahkan jalamu untuk menjemputku sebagai bidadarimu...

sumber :facebook.sebelum engkau halal bagiku

Setelah membaca note tadi, saya selalu merasa kalo mbak-mbak yang nulis note ini sangat percaya diri. haha Namun justru itu yang tidak saya punya sehingga sering sekali menjadi galau bahkan futur. :(

Tapi yang saya tau mengenai jodoh dimasa mendatang adalah seperti berikut ini.

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26) Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. 

Namun ada pula sebuah pertanyaan yang sempat menggelayut dibenak saya, "Jikalau wanita yang baik selalu mendapatkan suami yang baik pula, banyak kasus ketika seorang wanita yang shaleh justru mendapat suami yang diluar dugaan. Suami yang jahat, meninggalkan istri dan anak-anaknya. Atau sebaliknya?"
Kemudian saya teringat sebua kalimat yang pernah di lontarkan kakak saya, "Jika kamu ingin memancing ikan paus, jangan pernah memancing di dalam comberan."
Intinya, segala sesuatu yang ingin kita cari juga harus disesuaikan dengan tempat dan situasi serta kondisinya.
tidak mungkin kan, ketika kita mencari suami yang sholeh kita mencari di Club malam atau tempat judi?


{ 2 komentar... read them below or Comment }

  1. Bagus sekali ukhti, merinding bacanya sempet meneteskan air mata saat membacanya. .
    Ingin sekali seperti itu. . ^0^

    BalasHapus
  2. heheh, ayo mari perbaiki diri ukhti...
    Bersiap menyambut calon imam di masa depan... ^^

    BalasHapus

- Copyright © 2013 KEEP CALM and READING ON - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -