- Back to Home »
- Pelangi dibalik Mendung
Posted by : Brilian Listiana Visi
18 Nov 2012
Bismillahirohmanirohim,
Hidup memiliki sebuah pola nya tersendiri, jika itu kupu-kupu maka ia akan
berawal dari telur, menetas menjadi ulat, kemudia menjadi kepompong, dan untuk beberapa lama ia baru akan membuka
kepompongnya dan mendai kupu2 yang cantik. Kemudian akhirnya mati setelah
berumur 2 minggu menjadi sisayap cantik. Jika itu manusia, mereka memiliki juga
pola hidupnya.
Kebanyakan masyarakat Indonesia memiliki pola seperti ini, lahir, anak2,
sekolah SD, SMP, SMA, melanjutkan perguruan tinggi, kemudian wisuda, beberapa
melanjutkan studi tapi pada akhirnya
mereka semua bekerja, menjadi pegawai, kemudia menikah, punya anak, tua dan
mati. Jika ini terjadi secara turun temurun, bahkan bila kita lihat bagannya
pun akan terasa kita hidup yang paa akhirnya akan mati. Sungguh membosankan,.
Tapi, saya percaya, Tuhan menciptakan kita dengan sebuah takdir dan
tujuan. Tujuan itulah yang perlu kita cari, seperti saya yang terus mencari
‘sesuatu’ hal yang lain diantara pola kebosanan ini. Aku ingin melihat apa yang
kebanyakan orang ditak dapat melihat atau menerkanya. Seperti ketika aku
melihat daun-daunberguguran, air mengalir diantara sungai2 kecil, angin
berhembus sepoi menerbangkan daun-daun,
dan suara langkah dan tawa anak2 kecil. Bagi ku itu adalah lambang kedamaian,
ketika kita disibukan dengan rutunitas yang menjemukan. Bangun tidur, mandi,
kuliah, rapat, rapat lagi, praktikum, mengerjakan tugas, dan tertidur dengan
laptop menyala.
Beberapa teman ku merasa masa mudanya hilang hanya untuk melakukan hal
demikian, berkutat dengan kesibukan. Namun, aku sangat yakin ketika kita dapat
melihat subuah sisi diluar rutinitas itu, maka kita kan akan pernah merasa
kehilangan apapun. Karena, disadari atau tidak, Allah telah menciptakan
segalanya dengan harmoninya sendiri, Allah menciptakan semua sesuai dengan
kebutuhannya, cukup dan tidak kurang. Bila saja aku dapat melihat lebih dalam
lagi, mungkin aku tidak akan lagi merasa hidup adalah hal yang membosankan.
Karena disana sebenarnya banyak terdapat cinta yang menghiasinya, sayang nya
mata kita telah dibutakan oleh rasa lapar dan nafsu.
Ada pula saat saya sedang menulis kalimat-kaliamat ini hp saya berdering,
saya tau itu adalah panggilan untuk melanjutkan aktivitas. Tapi, sungguh
sisakan waktu sedikit saja untuk membaca alam, berdo’a dan menghayati hidup
yang singkat ini tetapi malah kita habiskan untuk rutinutas. Namun, hidupmu
jauh lebih membosankan jika tak melakukan apapun. Lakukanlah dengan baik
selayaknya engkau hidup seribu tahun lagi, tetapi berdo’alah seperti seakan
besok kau akan amati. J
Baca alam, hayati waktu dan nikmati hidup.